Skip to main content
Berita Satuan

Keterbatasan Guru Mengaji, Satgas Pamtas Yonif 312/KH Bantu Ibu-Ibu Senggi Baca Al-Quran

Dibaca: 103 Oleh 26 Okt 2020Tidak ada komentar
Keterbatasan Guru Mengaji, Satgas Pamtas Yonif 312/KH Bantu Ibu-Ibu Senggi Baca Al-Quran
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Prajurit Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif 312/Kala Hitam mengajarkan baca Al-Quran kepada ibu-ibu muslim di Kampung Wosley SP.2, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 312/KH Letkol Inf Dedy Ariyanto dalam dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Senin (26/10/2020).

Dijelaskan Dansatgas, kegiatan tersebut dipimpin Pabintal Satgas Pamtas Yonif 312/KH Kapten Arh Dr. Priden Ginting, M.Th., bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta pembinaan keagamaan bagi warga muslim di Kampung Wosley SP.2, Kabupaten Keerom, Papua.

“Guru mengaji di sini sangat terbatas, dan tidak setiap saat dapat mengajarkan membaca Al-Qur’an, dengan pengetahuan yang dimiliki personel kami, kami luangkan waktu untuk mengajarkan warga membaca Al-Qur’an, “ jelasnya

“ Praka Hendra Rusmana dan Prada Asrullah Amir, dua prajurit Siliwangi yang selalu meluangkan waktunya di sela-sela pelaksanaan tugas untuk mengajarkan baca Al-Quran kepada warga binaannya,” tandasnya.

“Jika sebelumnya kami mengajarkan baca Al-Quran kepada anak-anak, kali ini kami mengajarkan baca Al-Quran kepada ibu-ibu yang pelaksanaannya bertempat di Masjid Zabalnur,” tambah Dansatgas.

Baca juga:  Satgas Yonif 131/BS Amankan Truck Canter Bermuatan Meteran Kayu Ilegal

Di tempat terpisah Prada Asrullah Amir mengatakan berawal dari salah satu ibu-ibu menyampaikan kepada dirinya bahwa mereka ingin belajar mengaji namun sebagian merasa sudah terlalu tua dan malu jika harus duduk di majelis ilmu untuk belajar, untuk itu kami terus memberikan motivasi kepada mereka.

“Tidak ada kata terlambat untuk belajar mengaji, mengenal dan mendalami Al-Qur’an, selama masih berkesempatan gunakanlah waktu sebaik mungkin, karena itu sudah merupakan kewajiban bagi umat muslim sebagai pedoman hidup,” tutur Asrullah.

“Warga khususnya ibu-ibu terlihat semangat mengikuti kegiatan ini, yang awalnya hanya 3 orang jemaah, Alhamdulillah sekarang sudah bertambah jumlahnya menjadi 9 jemaah, semoga semakin hari semakin bertambah,” tukas Hendra menimpali rekannya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel