Skip to main content
Satgas Pamtas

Semprotkan Insektisida, Kiat Satgas Yonif 312/KH Cegah Malaria di Papua

Dibaca: 113 Oleh 09 Sep 2020Tidak ada komentar
Semprotkan Insektisida, Kiat Satgas Yonif 312/KH Cegah Malaria di Papua
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA,tniad.mil.id – Dalam upaya mencegah penyebaran malaria di wilayah perbatasan RI-PNG, Pos Kout Satgas Pamtas Yonif 312/KH melakukan penyemprotan cairan insektisida anti nyamuk terhadap seluruh bangunan di Kampung Workwana, Distrik Arso.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 312/KH, Letkol Inf Dedy Ariyanto, S.I.P., M.M., M.Han.,M.I.Pol, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Rabu (9/9/2020).

Diungkapkan Dansatgas, penyemprotan cairan insektisida ini dipimpin Danton Kes Satgas Yonif 312/KH Lettu Ckm Fauzi End Mulia bersama beberapa anggota pada Selasa (8/9/2020).

“Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dengan Dinkes Kabupaten Keerom dalam pencegahan malaria, salah satunya dengan penyemprotan larutan insektisida pengendali vektor nyamuk Anopheles penyebab penyakit malaria,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian dan masih merupakan endemis di sebagian besar wilayah Indonesia, salah satunya adalah Provinsi Papua, di mana keterbatasan pengetahuan tentang epidemiologi malaria menjadi hambatan dalam menanggulanginya.

Semprotkan Insektisida, Kiat Satgas Yonif 312/KH Cegah Malaria di Papua

“Kami berharap dengan penyemprotan yang menggunakan alat semprot berisi insektisida ini, nantinya residu akan menempel di dinding sehingga nyamuk yang menempel di dinding akan mati, “ jelas Dedy Ariyanto.

Baca juga:  Satgas Yonif Mekanis 203/AK Pos Pirime Bantu Mengajar di SDN Yalipak Distrik Pirime

Di tempat terpisah, Danton Kes Satgas Yonif 312/KH Lettu Ckm Fauzi End Mulia mengatakan, bahan yang digunakan dalam penyemprotan ini berupa bubuk konsentrat yang merupakan insektisida residual untuk mengendalikan nyamuk vektor malaria.

“Bahan ini juga merupakan satu-satunya insektisida residual yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya resistensi pada nyamuk,” urainya.

Ditambahkan pula oleh Fauzi, adapun cakupan yang disemprot adalah rumah atau bangunan meliputi permukaan dinding, baik dinding yang terbuat dari bata, anyaman bambu, kayu/triplek, maupun bahan dasar lainnya.

Semprotkan Insektisida, Kiat Satgas Yonif 312/KH Cegah Malaria di Papua

“Tentu saja nyamuk yang menempel pada permukaan yang disemprot tersebut akan mati, sehingga diharapkan cara ini lebih efektif untuk mencegah penyebaran malaria, perkiraan ketahanannya lebih kurang 3 bulan,” tuturnya.

“Selain itu, untuk mencegah penyebaran malaria tidak cukup hanya dengan penyemprotan insektisida anti nyamuk saja, namun juga diperlukan pola hidup bersih baik kebersihan badan maupun kebersihan lingkungan,” pungkas Fauzi mengingatkan. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel