Skip to main content
Artikel

Listrik Mandiri Tentara Rakyat Ende (LIMATERE) Merupakan Wujud Kepedulian Kodim 1602/Ende Terhadap Kesulitan Rakyat Ende

Dibaca: 15 Oleh 15 Nov 2017Desember 12th, 2017Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

suteja

Oleh : Letkol Kav Suteja, S.H., M.Si.

Pendahuluan

Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan ujung tombak pengamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketika berbicara mengenai aspek keamanan wilayah kesatuan Republik Indonesia maka bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI saja, akan tetapi seluruh elemen masyarakat juga harus dilibatkan. Adalah menjadi tugas seluruh elemen bangsa untuk saling membantu ketika terjadi sesuatu yang membahayakan kedaulatan negara ini.

Upaya yang bisa dilakukan untuk lebih mendekatkan atau membuat TNI Manunggal dengan Rakyat bukan hanya melalui pendekatan keamanan saja (“Security Approach”), tetapi lebih kepada pendekatan kesejahteraan (“Prosperity Approach”). Dimana kehadiran TNI bisa sangat bermanfaat bagi masyarakat, yang kemudian bisa melanggengkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Latar Belakang Permasalahan

Salah satu kebijakan Pemerintah yakni mengkonversi minyak tanah kepada gas. Akibat dari kebijakan ini otomatis minyak tanah menjadi langka dan harganya meningkat. Kebijakan ini memunculkan sebuah persoalan dari perhatian pemerintah. Bagi masyarakat pelosok desa yang belum mendapatkan akses jaringan listrik PLN, minyak tanah digunakan bukan saja untuk kompor (keperluan memasak) tetapi juga untuk cempor (penerangan). Menjadi bertambah beban masyarakat ketika harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk keperluan penerangan dalam rumah. Sebab kebijakan ini tidak dibarengi dengan solusi penerangan yang memadai dari pemerintah.

gelap

Persoalan ini kemudian memperlihatkan kelemahan dari sebuah kebijakan lain yang dikeluarkan pemerintah, yakni pada bidang pendidikan. Dimana pada Ujian Nasional (UN) nilainya disamakan tetapi kesempatan belajarnya tidak sama. Terdapat perbedaan yang begitu mencolok antara siswa yang belajar dengan penerangan listrik rumah dengan siswa yang belajar hanya dengan menggunakan  lampu cempor (lampu dengan menggunakan sumbu dan berbahan bakar minyak tanah).

Di Indonesia kebutuhan akan listrik sangat besar sekali. Besarnya kebutuhan listrik  di Indonesia harus pula diimbangi dengan pasokan atau produksi listrik yang seimbang. Saat ini dan di masa mendatang, kebutuhan energi di Indonesia tentunya akan terus bertambah, seiring dengan pesatnya kemajuan pertumbuhan bidang ekonomi. Kebutuhan energy listrik ramah lingkungan merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh bangsa Indonesia.

Konsep dan tujuan kegiatan

Yayasan Pilar Peradaban (YPP) bersama jajaran TNI dalam hal ini Kodim 1602/Ende memiliki perhatian khusus terhadap persoalan ini terutama di wilayah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini sesuai dengan TNI AD yang telah mencanangkan program agar benar-benar dapat menyentuh kehidupan masyarakat. Program ini dikenal dengan nama “Serbuan Teritorial” yang hasil kegiatannya dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program “Serbuan Teritorial” ini merupakan salah satu wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial TNI Angkatan Darat terhadap kondisi kehidupan masyarakat diberbagai daerah tertinggal khususnya didaerah perbatasan, daerah terpencil yang minim dari segala akses.

Baca juga:  “Bivak to Bivak Charity” Satgas Yonmek 521/DY di Perbatasan

Sebagai Implementasi Binter, program “Serbuan Teritorial” ini adalah merupakan bagian dari Tugas Pokok dalam (Operasi Militer Selain Perang) OMSP dan 8 Wajib TNI, khususnya dalam membantu Pemerintah Daerah serta mengatasi kesulitan rakyat disekelilingnya. Hal ini sudah menjadi tekad dan komitmen TNI Angkatan Darat khususnya di Satuan Komando Kewilayahan untuk senantiasa peduli dan membantu kesulitan yang sedang dihadapi rakyat. Melalui Kegiatan ini, TNI Angkatan Darat khususnya Kodim 1602/Ende berupaya membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Ende dalam upayanya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat melalui sasaran kegiatan dibidang hemat energi dan ramah lingkungan.

TNI AD pernah mencanangkan kegiatan Lampu Tentara Rakyat (LAMTERA) yang bekerja sama dengan Yayasan Pilar Peradaban untuk hadir mengatasi kesulitan rakyat dalam hal kebutuhan listrik/lampu penerangan di rumah tinggal. Berkaitan dengan Serbuan Teritorial ini khususnya LAMTERA yang telah “booming” diberbagai wilayah, maka Kodim 1602/ Ende telah melaksanakan kegiatan program LAMTERA bekerja sama dengan Yayasan Pilar Peradaban dan Pemda Kabupaten Ende yang bersepakat memberi nama program LAMTERA menjadi Listrik Mandiri Tentara dan Rakyat Ende (LIMATERE). Penggantian nama LAMTERA menjadi LIMATERE dimaksudkan untuk memberikan kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Ende maupun wujud implementasi “Kemanunggalan TNI-Rakyat” di wilayah Kodim 1602/Ende.

Dalam program ini anggota TNI (Babinsa) yang akan bergerak kepada warga untuk memberikan sosialisasi, membagikan LIMATERE secara langsung kepada warga yang membutuhkan untuk dipasang di rumah masing-masing. Harapannya adalah terjalin hubungan yang harmonis antara anggota TNI dengan masyarakat dan program ini berjalan secara berkelanjutan.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah yaitu “Indonesia Terang” guna mewujudkan Indonesia Bebas Gelap melalui program “Bersama TNI, Rakyat Terang, Terang Rumahnya, Terang Kehidupannya, Terang Hatinya, Terang Pemikirannya, dan Terang Masa Depannya”. Serta untuk mempererat hubungan TNI dengan rakyat melalui pendekatan kesejahteraan.

Produk Limatere

Produk yang akan diberikan kepada masyarakat berupa lampu LED (Light Emitting Diode) bernama LIMATERE (Listrik Mandiri Tentara Rakyat Ende). Limatere menggunakan tenaga baterai (accu/aki) 35 Ah sama seperti yang digunakan untuk mobil. Satu baterai hanya bisa digunakan untuk satu unit Limatere yaitu lima titik bola lampu (masing-masing 1 unit lampu LED yang dapat dipasang di ruang teras/depan rumah, ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi). Satu rumah warga mendapat bantuan satu unit Limatere. Perangkat listrik ini telah dimodifikasi khusus karena memakai sumber listrik baterai dan dijamin tidak ada kebakaran serta tahan untuk waktu 10 tahun.

Baca juga:  Kodim 1702/Jayawijaya Back Up Polres Yalimo Amankan Pergeseran Kotak Suara PSU Kabupaten Yalimo

4

 

Sasaran Kegiatan dan Sumber Dana

Berdasarkan survei lapangan oleh Babinsa maupun laporan dari para Kepala Desa maka telah didapat data sebagai sasaran kegiatan LIMATERE ini adalah masyarakat di wilayah Kodim 1602/Ende yang belum menikmati jaringan listrik dari PLN yang terdiri dari 54 Desa, 10 Dusun yang dihuni oleh 6.315 KK. Adapun sasaran di lokasi tersebut, bisa dipilih salah satu lokasi yang dikehendaki oleh pimpinan Perusahaan/ Instansi yang bersangkutan.

Sumber pendanaan dari kegiatan Limatere ini adalah dari dana hibah, Alokasi Dana Desa (ADD) maupun dana CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan/ instansi yang berkenan bekerja sama untuk menyalurkan dana CSR nya melalui kegiatan Limatere tersebut.

Peluncuran Perdana Program Limatere

Kodim 1602/ Ende telah melaksanakan program pelatihan pemasangan Listrik Mandiri Rakyat Ende (LIMATERE), pelatihan Kompor Babinsa Rakyat (Kombara) dan Motor Gas Tentara Rakyat (Mogantara). Program yang mulai diluncurkan pada 3 s.d 4 April 2017 ini dititik beratkan pada masyarakat kurang mampu yang tinggal di desa dan belum terjangkau aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

1

LIMATERE dalam “launching“nya diberikan secara gratis kepada perwakilan warga yang rumahnya belum ada jaringan listrik PLN. Beberapa tempat dan rumah warga yang sudah dipasang LIMATERE yaitu di Masjid Nur Yaqin Desa Mole dan Rumah warga diantara Rumah Bapak Jami Ahmad seorang imam Masjid Nur Yaqin dan Bpk. Asgara Gusi, seorang Mosalaki atau Ketua Adat Setempat. Kepala Desa Mole mengaku Limatere sangat membantu warga miskin yang tidak mampu memasang jaringan listrik PLN karena biaya yang cukup mahal. “ Biasanya kami membeli minyak tanah untuk menyalakan lampu, sejak memakai Limatere lebih hemat biaya dan mudah.” Ungkap Nasrun.

Selain melakukan pemasangan, Kodim 1602/Ende bersama pemerintah Kabupaten Ende menyelenggarakan pelatihan perakitan pemasangan Lampu LED yang dipakai untuk Limatere dan perakitan Kombara ( Kompor Babinsa Rakyat ) yaitu ; Kompor modifikasi dengan menggunakan kayu bakar tepatnya ranting kayu, dilengkapi kipas dan tatakan periuk yang cepat panas sehingga tidak banyak menggunakan kayu bakar dan tanpa minyak tanah. Pelatihan ini diikuti oleh beberapa komponen masyarakat dari 21 Kecamatan yang berada di Kabupaten Ende.

2

LIMATERE adalah sebuah inovasi dibidang energi yang ditemukan oleh Bapak Ujang Koswara (Ketua Yayasan Pilar Peradaban) dan diperkenalkan kepada warga masyarakat Kabupaten Ende oleh Dandim 1602/Ende dengan tujuan untuk memberikan solusi dan membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Ende untuk mewujudkan program prioritas JAL (Jalan, Air danListrik).

Baca juga:  Baterai Smartphone Cepat Isi dan Awet,  Ini Tipsnya

Bupati Ende mengucapkan terima kasih kepada TNI Angkatan Darat khususnya Kodim 1602/Ende yang telah mendatangkan serta mengenalkan program Limatere kepada pemerintah daerah dan masyarakat Ende, karena dengan adanya program Limatere beberapa warga Desa Mole Kec. Ndori Kab. Ende dapat merasakan terangnya listrik di malam hari.

3

 

Kendala Setelah Peluncuran Perdana

Masalah klasik timbul pada keberlanjutan program ini adalah pendanaan. Terkait kesanggupan Pemerintah Daerah hanya untuk membiayai kegiatan pelatihan dan “sample” beberapa warga saja. Alasan terkait penyerapan Alokasi Dana Desa (ADD) harus direncanakan satu tahun sebelumnya oleh masing-masing Kepala Desa yang warganya belum menikmati jaringan listrik PLN.

Upaya yang dilakukan

Jajaran Kodim 1602/Ende terus berupaya untuk melakukan komunikasi sosial dengan berbagai elemen masyarakat terutama kepada para tokoh masyarakat, pimpinan instansi BUMN/BUMD maupun perusahaan swasta lainnya dalam pemanfaatan dana CSR yang mereka miliki guna keberlangsungan kegiatan Limatere ini.

Kesimpulan dan Saran

Menjadi suatu kesimpulan bahwa pertimbangan geografis dan minimnya ketersediaan akses menjadikan Program Listrik Mandiri ini, menjadi salah satu alternatif solusi untuk membantu kesulitan rakyat yang sangat membutuhkan karena belum menikmati jaringan listrik PLN.

Namun demikian terkait sumber pendanaan , agar tidak tergantung dan terlalu berharap oleh pendanaan Alokasi Dana Desa (ADD) maupun pemanfaatan dana “Corporate Social Responsibility” (CSR) maka disarankan kepada pimpinan TNI untuk menjadikan program Listrik Mandiri ini sebagai bagian dari Program Karya Bakti TNI atau Bakti TNI kepada warga masyarakat yang membutuhkan, untuk hadir langsung memberikan solusi serta meyakinkan kehadiran negara maupun implementasi 8 Wajib TNI butir ke 8 (Menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya) dilingkungan tempat tinggalnya.

Penutup

Proses pemberian bantuan ini merupakan sinergitas antara TNI (Kodim 1602/Ende) dan pihak terkait lainnya yang siap untuk terjun langsung ke lapangan dalam membantu memberikan penerangan bagi masyarakat yang membutuhkan. Keberhasilan Program Limatere ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak dan suatu cerminan kerjasama yang baik dan sinergis antara anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) sebagai salah satu bentuk wujud kepedulian serta kehadiran negara dapat diejawantahkan di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan, serta Kemanunggalan TNI-Rakyat dapat dirasakan secara nyata sehingga menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi Negara yang hebat, solid dan kuat serta bermartabat.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel