Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Waspadai Bahaya Laten Komunis

Dibaca: 2856 Oleh 23 Jun 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Pemahaman akan bahaya laten komunis yang sering menghantui di negara kita tentunya amat meresahkan warga, mengingat beberapa tahun silam komunis hampir merenggut bangsa kita dari berbagai alirannya, semenjak peristiwa G.30 S/PKI yang telah memakan korban jiwa tidak sedikit, dan memang paham tersebut bertolak belakang dengan Pancasila.

Dengan adanya beberapa kejadian yang perlu dicurigai diwilayah Blitar, maka Kodim 0808 Blitar bekerjasama dengan pemuda Ansor NU bertempat di Warung Ayam Bakar Bu Mamik, sekalian berbuka puasa bersama, Minggu (21/06) mengadakan workshop waspada akan bahaya Komunis, dalam acara yang dikemas tersebut kita semua menginginkan dan merapatkan barisan untuk memerangi dan melawan keras adanya paham komunis yang akhir2 ini ada beberapa kemunculan walaupun dengan dalih mengatasnamakan kegiatan sosial yang didukung oleh sejumlah LSM.

Pada kesempatan tersebut Komandan Banser Kabupaten Blitar Imron Rosadi menceritakan beberapa kejadian di wilayah Blitar, suatu misal beberapa waktu yang lalu di Stadion Srengat Blitar terdapat supporter sepakbola yang menggunakan kaos warna merah dengan bergambarkan logo Palu Arit, dengan bangganya ia mengenakan kaos tersebut dan tanpa memikirkan apa nanti akibatnya jika hal itu dibiarkan, tentunya akan ditiru oleh beberapa teman lainnya, maka hal tersebut sangatlah membahayakan, sebab simbul Palu dan Arit merupakan logo Komunis sedangkan komunis harus kita lawan keberadaanya di negara kita.

Baca juga:  Danrem 081/DSJ Safari Ramadhan ke Blitar

Kembali ia menceritakan pada bulan Mei lalu tepatnya di Ds. Tambakrejo Kab. Blitar, ada sekumpulan massa yang mengatasnamakan kegiatan program peduli sosial, akan tetapi yang dipedulikan adalah mantan2 orang eks PKI, sedangkan kenapa hanya kelompok tertentu yang diobok-obok oleh LSM, entah mungkin pancingannya dalam bentuk itulah, sehingga paham tersebut akan ditimbulkannya kembali, tentunya hal ini sangat riskan dan perlu diwaspadai.

Sementara Ketua GP Ansor Blitar,  H. Lutfi Aziz juga menceritakan mengapa negara-negara di timur tengah sering terjadi konflik bahkan perang antar negara,  ia menegaskan bahwa yang memicu dari kejadian itu semua adalah adanya beberapa paham yang membenarkan alirannya sendiri- sendiri tanpa memikirkan baik buruknya untuk kehidupan bernegara, seperti yang terjadi di negara Yaman, dengan prinsipnya menghancurkan sebuah negara hanya cukup membentuk faham-faham Radikal sehingga negara Islam tersebut akan dengan mudah dapat dikuasainya, lalu apakah kita sebagai negara islam yang berdominan, akankah dengan mudah ia hancurkan dengan paham2 mereka, tentunya tidak demikian tegasnya.

Baca juga:  Kodim Blitar : Mengentas Kemiskinan dengan Ber-KB

Disisi lain ditegaskan pula oleh sekretaris GP Ansor H. Ahmad Tamim, ia meminta untuk para hadirin yang hadir saat ini yaitu para pemuda ansor, bapak-bapak dari Kodim serta Kepolisian agar turut ikut membantu sepenuhnya bahkan mengantsipasi adanya gejolak paham Komunis yang timbul diwilayah Blitar, untuk di negara kita sendiri sebenarnya masih ada paham radikalisme tersebut,  hanya saja kekuatannya masih kecil, akan tetapi jika kekuatan tersebut sudah berimbang katakanlah untuk saat ini mayoritas kekuatan paham NU yang paling besar,  maka tidak menutup kemungkinan, akan timbul lagi paham2 yang beraliran keras dengan menghalalkan berbagai macam cara, hingga timbul peperangan saudara, ungkap bapak yang asli wong Blitar ini. (Hery)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel